Senin, 06 Oktober 2014

Materi Video Editing Pertemuan Ke-4

Mempelajari referensi video Company Profile,Iklan Layanan Masyarakat dan Video Tutorial.

Selasa, 29 Juli 2014

Tugas TPG (Teknik Pengambilan Gambar)

                                    JENIS CAHAYA
1.Front Light











2.Bottom Light











3.Back Light











4.Top Light











5.Side Light


Sabtu, 26 Juli 2014

TPG 5.6 Clapar Board

MENGOPERASIKAN CLAPPERBOARD


Tentunya kita pernah melihat pengambilan gambar sebuah film, baik yang sungguhan ataupun versi rekayasa dalam acara TV dan film. Pada tiap awal sebuah adegan, selalu ada seorang kru film yang menghadap kamera yang menyampaikan informasi mengenai adegan yang akan diambil menggunakan sebuah papan. Papan tersebut biasanya memiliki semacam jepitan yang terletak di bagian atasnya, seperti sebuah gunting, dan mengeluarkan suara `clap` saat keduanya saling diketukkan.



Clapperboard, itulah benda yang dimaksud. Disebut demikian karena suara yang dihasilkannya seperti orang yang melakukan clap (tepuk tangan). Benda ini digunakan dalam tiap kali rekaman film, video, atau TV untuk kemudahan video editing dan juga penyelarasan suara dengan video. Penggunaannya biasanya diiringi dengan pernyataan dari kru film tentang detail adegan yang akan diambil, sembari mengayunkan clapperboard ke depan kamera.


Kenapa benda ini menjadi sangat penting dalam produksi sebuah film? Karena clapperboard digunakan sebagai rujukan tanda untuk editor film baik dari aspek gambar, ataupun suara. Dengan adanya suara "clap", sound editor akan menggunakannya untuk menyelaraskan audio yang diambil dengan video-nya.


Mungkin kita belum tahu, pada produksi film berbudget tinggi, track audio direkam terpisah dengan track video, sehingga perlu penyelarasan yang tepat saat proses editing untuk menghasilkan film yang baik.


1. Pengertian clapperboa rd

Dalam film dan produksi video, clapperboard adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara, selain itu, clapperboard yang digunakan untuk memilih dan menandai adegan tertentu dan mengambil direkam selama produksi. Banyak nama lain yang umum digunakan, termasuk anak genta,papan, batu tulis, papan batu tulis, sabak sync, batu tulis
waktu, tongkat, papan, dan spidol. The bertepuk "tajam" kebisingan yang clapperboard membuat dapat diidentifikasi dengan mudah pada jalur audio, dan menutup dari clapstick dapat dilihat pada jalur visual terpisah. Kedua lagu dapat tepat disinkronisasi dengan mencocokkan suara dan gerakan. Ketika suara film dan gambar
berada di luar sinkronisasi, ini dikenal sebagai tutup bibir.


The clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis papan tulis yang diselenggarakan informasi mengidentifikasi adegan berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera [1] Kombinasi keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka dan garis LED berwarna pada tongkat.


Clapperboards tradisional digunakan untuk terdiri dari kayu dan batu tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun, clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca.


Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia.


Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata. Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.


2. Fungsi clapper board


Apa fungsi dari papan atau lebih dikenal dengan CLAPPERBOARDt? Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut pengambilan gambar.




Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Kita mungkin pernah melihat proses pengambilan gambar suatu film atau video klip di televisi. Dalam proses pengambilan gambar tersebut, kita akan melihat seorang kru membawa sebuah papan yang diletakkan di depan aktor atau aktris dan mengatupnya ketika sutradara berteriak Action!!! Taukah kita apa fungsi dari papan tersebut?
Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambargambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah (atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan suranya direkam pada 2 bagian yang berbea, kita memerlukan cara untuk
menyelaraskannya.Clapperboard adalah cara tradisional untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi.
Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing.. begitu tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkan clapperboard di depan kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.


3. Bagian clapperboard


Scene : Peletakan nomor adegan yang tertera
pada skenario.
Take : Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound : Kotak ini menunjukan apakan
adegan yang sedang digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod : Judul Film
Dir : Nama Sutradara
Date : Tanggal syuting
Camera : Nama penata kamera
Int dan Ext : Adegan dilaksanakan di
dalam atau di luar











"http://ponco99.blogspot.com/2013/11/clepar-board.html"

TPG 5.5 MENATA KABEL-KABEL KAMERA

MENATA KABEL-KABEL KAMERA


Dalam proses pembelajaran maupun proses pengambilan gambar shooting video umumnya menggunakan kamera video yang dilengkapi berbagai jenis kabel, mulai dari:
Kabel Charger
Kabel USB
Kabel Video
Kabel Audio
DllPenataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung.
Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting).




Contoh Kabel Untuk Sambungan






Memilih dan menyiapkan kabel kamera video

Kabel dipilih dan dikenali kesalahan serta kerusakannya, untuk kemudian dilakukan perbaikan yang sesuai menurut tingkat keahlian. Agar nantinya ketika digunakan kabel tidak membahayakan ketika ada bagian-bagian yang terkelupas atau kesalahan pada peletakannya.
Penanganan, perbaikan dan perakitan kembali kesalahan kabel sesuai syarat keselamatan dan instruksi pabrik yang sesuai. Baca kembali buku petunjuk pengoprasian kamera video, biasanya didalamnya terdapat tata cara memasang kabel- kabel kamera video saat shooting maupun capturing video.
Dipastikan bahwa semua kabel dapat beroperasi dan tersedia pada lokasi dan waktu yang benar saat pengambilan gambar.
2. Menangani kabel kamera video

Dipastikan sumber tenaga cocok dan tersedia, pilihlah sumber tegangan yang aman agar kabel kamera yang terjulur tidak terlalu panjang.
Penggunaan rencana kamera dan informasi kabel untuk memastikan tempat-tempat kabel dan
larinya kabel.
Perhatikan kabel-kabel kamera yang terjulur, agar tidak membahayakan ketika proses shooting tengah berlangsung.
Penentuan tempat, lari dan panjangnya kabel sesuai antisipasi gerak kamera dan persilangan kabel diperkecil.
Penggambaran denah kabel untuk menghindari terjadinya simpul atau pelintiran saat digunakan. Jangan sampai kabel yang terjulur terlilit satu sama lain.
Penguluran kabel power dari kontaktor menuju kamera.
Kabel diamankan untuk menghindari ketegangan olokan dan pencongkelan.
Rute kabel dipastikan dan teratur, sehingga unit pengendali kamera, kabel gantung, kabel julur landai telah lengkap sesuai dengan rencana gerak kamera dan terpenuhi dengan cara yang aman.
Semua kabel kamera dipastikan berasal dari titik outlet yang benar menuju ke kamera dan dipastikan tidak merintangi kamera yang digunakan pada pembuatan produksi.
Dipastikan bahwa kabel kamera yang dipa sang telah berfunsi dan tidak membahayakan personel yang terlibat dalam pembuatan film atau masyarakat umum.
3. Mengungari kabel kamera video
Semua kabel dijulurkan dan dipastikan kabelkabel tersebut digulung untuk menghindari ketegangan dan kerusakan.
Kabel-kabel dipastikan melingkar bebas dari keruwetan dan cukup aman. Jangan sampai kabel terlihat ruwet/terlilit agar tidak menyulitkan dalam pengoprasian kamera video.
Kabel dikemas dalam keadaan bersih dan aman untuk menghinda ri kerusakan dan siap untuk dipindahkan bila perlu.
Pelaporan dan dokumentasi kabel yang r usak dan perlu perawatan pada personil yang relevan.
Pekerjaan lapangan ditinggalkan dalam keadaan seperti semula, dipastikan tidak ada akibat merugikan pada pekerjaan lapangan itu.
Penataan kabel kamera video mungkin tidak terlalu sulit, tetapi harus tetap di perhatikan agar proses pengambilan gambar shooting video berjalan lancar. Karena dalam penataan kabel kamera haruslah diletakkan pada posisi yang tepat dan pada tempat-tempat yang tidak membahayakan ketika proses pengambilan gambar shooting tengah berlangsung. Disamping itu, kita juga harus mengetahui jenis-jenis kabel kamera dan fungsinya masing-masing, agar nantinya tidak keliru dalam hal pemasangan atau penyambungan.






Bila kurang berhati-hati maka akan menyebabkan hal yang fatal, dikarenakan resiko terlilitnya kabel-kabel kamera video yang begitu banyak dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan (mengganggu dalam hal proses shooting). Penggunaan kabel kamera juga harus sesuai kebutuhan, bila tidak terlalu penting, kurangi penggunaan kabel-kabel yang tidak digunakan. Agar terlihat rapid an mudah dala penggunaan kamera video.




"http://ponco99.blogspot.com/2013/11/menata-kabel-kabel-kamera-dalam-proses.html"